PERSONAL BLOG

Cerita di Balik

Serangan Fajar

Chapter 1: Harapan

Awal Febuari, ku melakukan kaki ke sebuah ibu kota. Ku langkahkan kakiku untuk mencari pengalaman baru dan memenuhi syarat kelulusanku. Aku hanya bermodalkan tekad, untuk mencari sebuah relasi hidup di kota ini. Awalnya aku mendaftarkan diriku di salah satu agensi iklan yang nge-hits di dunia perahensian.

Ya aku, memang mendaftar kan dengan niat ke perusahaan yang bernama Hakuhodo. Awalnya aku bimbang. Apa kah aku bisa memasuki perusahaan tersebut?. Tapi aku yakin dengan diriku pasti bisa, sebelum aku mendaftarkan aku membuat situs pribadiku untuk menampilkan apa yang pernah aku buat saat itu. Ya bukan hanya untuk mendaftarkan diriku pada suatu perusahaan tetapi ku gunakan untuk mencari pendapatan sampingan.

Saat itu aku serius untuk dapat masuk, ku gunakan salah satu keahlian ku dalam berselancar di dunia Maya, aku menstalking tentang perusahaan itu, untuk mencari email HRD mereka secara langsung. Karena memang susah untuk masuk tanpa ada kenalan sekalipun disana.

Akhirnya, aku bisa dapatkan email HRD secara langsung. Dan dengan sigap ku tulis sebuah surat lamaran dengan harapan penuh dan kepercayaan diri. Satu pekan aku tunggu tapi masih tak ada kabar, aku pun mencoba menulis surat kembali dan mengirimkannya.

Setelah beberapa hari, akhirnya aku mendapatkan balasan secara langsung. Akupun sangat senang bak seorang bayi yang di beri permen oleh ibunya. HRD itu mengatakan bahwa aku akan di interview oleh usersku pada jadwal yang di tentukan.

Chapter 2: Menunggu

Aku dengan hati yang berbunga, menanti balasan email bahwa sesi interview akan dilakukan. Tapi sayangnya pada hari yang sesuai di jadwalkan pun tak ada balasan. Aku pun keesokan harinya mempertanyakan kembali kapan interview akan di lakukan.

Akhirnya selang beberapa hari HRD pun mengatakan bahwa sesi interview dimundurkan dan dijadwalkan pada hari lain pukul sekian. Aku pun dengan senang hati menunggu moment tersebut, tetapi pada hari yang di jadwalkan tak ada kabar kembali. Akupun mulai bimbang dikarenakan teman-temanku sudah mendapatkan tempat untuk mereka belajar.

Ibarat seorang yang jatuh cinta, tetapi cinta tersebut tak terbalas kan. Aku pun masih berusaha untuk menghubungi kembali pada HRD tentang bagaimana tahapan lamaranku.

Waktu berlalu 2 pekan masih tak ada email balasan, aku pun senantiasa menunggu kabar kembali. Suatu hari pada saat aku ada kereta aku mendapat telfon dari Jakarta , bahwa aku telah di terima di perusahaan tersebut. Aku kaget karena tak ada sesi interview sama sekali yang ku lakukan, bagai Dewi Dewi langit ketujuh yang menjemput ku.

Akupun dengan bodonya mengatakan bahwa aku dapat berada di Jakarta Minggu depan, padahal surat surat perkuliahan banyak yang belum di urus. Aku dalam satu Minggu itu berusaha penuh untuk menyelesaikan semua proses administrasi kuliahku dan mencari tempat untuk berlindung dari balik hujan dan sengatan matahari hari.

Puji Tuhan, aku dapat menyelesaikan itu semua dalam satu Minggu. Akupun bergegas pergi ke Jakarta, 4 Febuari 2019 aku berangkat pagi pukul 8 menuju kantor untuk menemui HRD dan berkenalan dengan semua penghuni kantor.

Chapter 3: Mengenal

Hatiku dag dig dug Tak karuan, pada saat memasuki ruangan industri kreatif. Aku merasa tak percaya diri bagaikan seekor domba yang memasuki sarang harimau, terlebih aku memasukinya seperti melalui jalan pintas.

Aku duduk di sudut ruangan dengan badan yang gemetar karena tak sanggup aku menahan rasa nervous-ku. Oia disini aku anggota baru dalam suatu tim yang di ketuai oleh pak Fajar, tim ini memang terkenal di terkenal paling julid. Tak hanya itu mereka sangat update akan berita-berita di lingkup kerja mereka ibarat seorang jurnalis yang di pacu untuk mencari berita.

Tim ini memiliki sebutan “Serangan Fajar”, mungkin ibarat api sang fajar yang menyambar bibir tebal client, oia aku mau ngenalin para members dari tim ini

Fajar – Associate Creative Director

Tim ini di pimpin oleh seorang bapak yang memikul Bumi dan Samudra ( banyu ) di punggungnya. Ia merupakan seorang yang ambisius dan memiliki semangat muda.

Bapak dua anak ini sangat lihai dalam bernyanyi, vokal suara yang ia miliki bak seorang Rian d’Masiv sedang membakar semangat di panggung begitu juga ia membakar semangat para anggota untuk menghadapi mulut tebal client.

Tak hanya lihai dalam bersuara, menurutku ia sangat pandai dalam menjaga suasana hati para anak buahnya dan meningkatkan kerja sama satu sama lain. Menurutku ia sosok yang bagai seorang bapak pada saat aku magang.

Joshua – Art Director

Kenalin yuk, tangan kanan dari Ketua Serangan Fajar ia adalah Joshua Prakasa atau sering di sebut Jojo. Pria kelahiran Jakarta, 9 Januari 1991 . Ia merupakan seorang yang gemar memotret dan seorang denim enthusiast. Terlihat ia seorang yang menyukai fotografi dengan sentuhan negeri sakura.

Mas Jojo sendiri, merupakan orang yang asik di ajak bercanda maupun serius. Dalam tim ini ia merupakan pencetus dari gaya berfoto selfie dengan dagu sebagai objek utamanya. Istilah pap dagu sering di bicarakan oleh sesama anggota serangan fajar.

Seseorang dengan ide liar dalam mengembangkan konsep suatu iklan, sering kali aku mendapatkan bimbingan dari dirinya. Pada hari awal aku memulai magang ia seseorang yang menanyaiku mengenai apa yang pernah aku buat dan juga bagaimana prosesnya.

Nikho – Art Director

Seseorang yang terlihat pendiam tapi ia tak diam, dengan gaya pakaian polo dan celana chino sebagai ciri khas dirinya. Mas Niko sendiri awalnya aku tak pernah berbicara lebih dengannya hanya sekedar sapa dan salam.

Bisa dibilang dalam tim ini mas Nikho termasuk yang paling muda di antara lainnya, ia meruapakan seorang dengan pembawaan asik untuk di ajak bercanda.

Seseorang mantan food blogger yang hobi menckrek ckrek hidangan sebelum di santap dan juga memberikan esensi pada suatu hidangan. Walau awalnya dia seseorang yang diam tetapi dia sering memberi masukan pada saat aku membreakdown iklan atau menyampaikan ide

Demus – Designer

Ia merupakan anggota serangan fajar paling rame setiap saat, awalnya ia memperkenalkan dirinya sebagai seorang bintang di Hakuhodo yang sering mencuri panggung mangsanya.

Sumber di balik info info update dan faktual seputar kantor, hobinya dalam dunia pergosip sudah layak mendapatkan sertifikat internasional. Mungkin bisa di bilang tak ada yang tidak diketahui Demus seputar kantor.

Hal yang aku paling ingat dari dirinya, pada saat ia merasa bak seorang Selena Gomez yang terangsang akan keindahan tubuh seorang lelaki haha. Ia merupakan seorang yang sering mengajariku bagaimana cara berkomunikasi dan bagaimana agar tampil lebih percaya diri dengan kata yang sering di ucapkan “di industri ini loe harus…”

Gema – Art Director

Selanjutnya adalah anggota paling jauh asalnya, ia merupakan ras asli negeri Asgard ( Asli Garut ). Sosok dengan rambut kriting dan ditutup oleh topi hitam menjadi ciri khasnya.

Mas gema sendiri awalnya memang terlihat pendiam tetapi semakin lambat laun terlihat bahwa dia sosok yang Hyperactive seperti Demus, ia merupakan anggota yang rajin dalam merevisi bahkan di tanggal merah.

Sering kali ia memberikan masukan maupun membantu pada saat aku mengerjakan sesuatu, terlihat garang tapi hati selembut kapas. Semoga ikatan GELI dapat terjadi.

Farris – Designer

Sosok yang gemar makan dengan porsi besar ini merupakan salah satu anggota dari Serangan Fajar, seorang asal Pamulangan ini memiliki imajinasi yang liar terkadang dalam menjelaskan sesuatu seperti kapal Stars Wars sembari mempermainkan permainan tangannya. Terkadang jika melihatnya seperti mengingat seorang ibu yang memberi makan anaknya dengan sendok armada terbang.

Ia merupakan salah satu penjaga seorang putri yang sering kali menunggangi Unicorn, mas Faris sendiri seorang yg terlihat penyabar dan suka memberi arahan2 kepada saya dan ia lebih suka memanggil seorang dengan sebutan “Cuy”.

Happy ( Epoy ) – Copywriter

Selanjutnya adalah seorang copywriter yang sering kali kupanggil dengan sebutan mba Empoy, ia adalah sosok yang sering kali berseteru denganku walau hanya sekedar candaan, mungkin berawal dari kesalahanku memberikan copy pada flyer tanpa sepengetahuannya. Dan menjadikan asumsi bahwa aku ingin menggulingkan tahta miliknya.

ia dulunya seorang mahasiswi Sastra Inggris asal UNJ, terlihat dia juga dulu seorang blogger maupun content writter yang aktif menulis beberapa artikel di berbagai situs.

Ia sangat menyukai diva pop pelantun Crazy in Love, dan memiliki seorang kekasih Mafia planet Asing.  Walau terkadang ia sering jilid padaku tapi dia sosok yang penyayang ibarat seorang ibu yang memarahi anaknya. Sering kali ia memberikanku petuah bijak tentang kerasnya hidup.

Andhini – Copywriter

Seorang copywriter dari Tim Fajar, ia seorang yang update mengenai Skincare. Terlihat sering seperti mengantuk di kantor dan pendiam walau aku tak tahu di belakangnya. Ia sangat menyukai lagu Take Care yang di bawakan oleh Drake ft Rihanna.

Ia juga terlihat menyukai kucing atau seorang yang addicted caramel Java chip. yang paling ku ingat tentang mbak satu ini mungkin pada saat aku ingin memberi makanan. Memang kadang terlihat jutek tetapi dia orang yang baik kok, beberapa kali memberikan masukan tentang susunan kataku yang masih banyak salah.

 

 

Stephanie – Art Director

Seorang yang di panggil Cici Step, Awalnya aku kira ia seorang yang misterius dan tampak galak, memang selama 3 bulan magang mungkin saya sangat jarang berbincang dengannya. Pada setiap ia menyampaikan gagasan memang terlihat berapi api dan to the point terlihat dia seorang yang lihai dalam berdebat hal ini mungkin ia pelajari pada saat mengikuti organisasi AIESEC pada saat ia kuliah.

Dibalik ia yang terlihat galak, sebenarnya ia seorang yang friendly. Di setiap memberikan masukan yang baik terlihat tata bahasa yang rapih dan tepat pada sasaran.

 

 

Ya begitulah anggota2 dari Serangan Fajar mulai dari seorang di balik Tukang Hape maupun Montir Motor. Tim yang sering di kenal dalam mencari panggung ini memang berisikan orang-orang yang asik dan ramah, penuh canda yang di lontarkan maupun tawa yang bergema seisi ruangan.

 

Chapter 4: Perjalanan

Awalnya aku berada disini terkadang aku masih tak percaya diri untuk menyampaikan sesuatu. Ya aku belajar banyak di tim ini gak cuman soal iklan tapi aku juga belajar bagaimana berkomunikasi, kepercayaan diri dan bagaimana cara membuat ide yang wah.

Aku sangat senang bisa berada di antara para bintang peraih awards, sehingga aku dapat belajar bagaimana cara mereka bisa mendapatkan hal tersebut, sering kali awalnya aku memperhatikan mereka pada saat mereka membicarakan sesuatu aku terkadang mengupi sedikit.

Maupun pada saat mereka mengerjakan sesuatu dan juga memikiran konsep ide yang menarik sesuai dengan permintaan client, jadi sering kala aku memperhatikan apa yang di lakukan. Seperti kak Joshua yang kadang kala mengetarkan kakinya.

Ataupun ketua tim Mas Fajar pada saat deadline akan datang, terkadang sering memegang kepala sembari mengecek isi deck untuk present pada client. Ada juga seorang yang sering berpetualang untuk ngobrol bersama tim lain yaitu Demus untuk bercanda ria atau merencanakan tempat hangout.

Awalnya tim ini akan melakukan outing secara pribadi di bulan maret tepatnya tanggal 15, untuk melakukan liburan bersama. Tetapi rencana tersebut gagal dikarenakan banyak brief yang masuk bersamaan, padahal mereka sudah memilih lokasi maupun tempat penginapan.

Chapter 5: Waktu

Hari berhari telah berlalu tak sadar bahwa masa kontrak magangku sebentar lagi akan usai, hatiku mulai bimbang antara senang maupun sedih yang bercampur aduk.

Aku senang karena sebentar lagi aku bisa berlibur maupun bermalas-malasan, dan aku juga sedih karena bakal kehilangan moment dimana aku bercanda ria maupun bertegur sapa dengan para senior maupun kawan-kawan magangku.

Jujur aku sangat bersyukur pada sang kuasa, bisa menjadi seorang Hakuhodoers selama 3 bulan itu. Walau pada awalnya aku stress akan tekanan kepercayaan diri dan keahlianku, tetapi lambat lain aku mulai belajar dan mulai terbiasa.

Satu Minggu sebelum aku meninggalkan kaki, aku memikirkan seribu cara untuk memberikan kenangan kepada para Kaka Kaka yang menerimaku di sisi mereka. Awalnya aku ingin membuat suatu karakter menggunakan clay tapi setelah di pikir waktunya terlalu dekat.

Akhirnya kuputuskan untuk membuat papercraft setiap karakter dengan sentuhan personal touch yang ku mengerti selama 3 bulan ku mengenal mereka. Ya aku memang seorang yang kepo akan suatu hal, hobi ku dalam menstalking maupun mengamati aku terapkan pada papercraft yang aku buat mulai dari wajah hingga kaki walau tidak semua aku tahu tentang mereka.

Ya selama satu Minggu aku lebih sering pendiam dan mengerjakan itu sembari menstalking tiap orang, aku bahkan terkadang tidak membantu pekerjaan seniorku dalam hati aku merasa salah karena pada saat itu mereka disibukan untuk berkompetisi merebut hati salah satu brand Handphone.

 

Chapter 6: Akhir

Akhirnya tiba di hari terakhir aku di Kantor ini, 3 Mei 2019. Aku sudah siap mempersiapkan penampilan terakhirku kepada para tim ku dan kenang2an yang aku persiapkan, ups tetapi ternyata hari itu tak jadi karena para Kaka Kaka telah lelah mengejar jam tayang.

Pagi itu memang ruangan sangat sepi bagai tempat perperangan yang telah usai dan hanya meninggalkan kenangan, pagi itu setelah duduk di sudut ruangan menunggu akhir nya datang seorang komandan perang dengan muka lelah mengatakan bahwa present ku di undur menjadi hari Senin.

Akupun menyetujuinya , walau rencana pemberian hadiah tak sesuai rencana. Akupun berada di kantor sampai sore hari dan berlanjut kembali ke tempat kosku untuk segera mempersiapkan perpindahan karena tak kosku tak dapat di perpanjang.

Senin, 6 Mei 2019 aku berangkat lebih awal dari Pancoran menuju kantorku. Dengan kesiapan ku untuk berpisah dan memaparkan materi present ku. Sayangnya pada waktu itu sang komandan perang tak bisa datang, dikarenakan kekasihnya telah sakit. Akupun karena waktu itu membutuhkan tanda tangan miliknya, akhirnya aku bilang pada para seniorku untuk berada disini sampai hari Selasa.

Chapter 7: Perpisahan

7 Mei 2019, akhirnya telah tiba hari terakhirku bersama mereka dan meninggalkan kantor magangku. Aku berangkat pagi seperti biasa karena tak mau membuat senior menunggu kedatanganku, semua sudah ku siapkan baik materi maupun kalimat syair perpisahan.

Hari itu aku tak tahu, kalau kita satu tim Serangan Fajar akan pergi berwisata ria ke Grand Indonesia. Aku sangat senang karena itu pertama kali aku berjalan jalan bareng mereka terlebih menggunakan MRT yang belum pernah kucoba.

Ya memang selama 3 bulan aku berada di metropolitan aku hanya sering di antara dua tempat Kos dan Kantor, disana kita bersenang senang ria bersama melepaskan penat pekerjaan.

Aku tak menyangka bukan hanya di ajak jalan jalan tetapi aku juga di beri hadiah spesial oleh mereka, yaitu tempat minum berlambang wanita laut pecinta kopi.

Tiba saatnya aku mempresentasikan materi terakhirku dan memberi kan syair perpisahan pada mereka, hatiku pun terasa seperti awal kedatanganku disini aku mempresentasikan beberapa ide yang telah aku buat sebelumnya.

Akhirnya tiba saat ku memberikan syair perpisahan kepada mereka dan ucapan maaf di sertai terimakasih telah menerimaku. Akupun mendapat banyak ucapan2 dari mereka dan mendapat bonus hadiah berupa kemeja batik putih.

Terimakasih untuk serangan fajar, kalian telah memberiku banyak pengalaman berharga dan nasehat yang membimbingku menjadi lebih baik, maaf apabila selama ini aku ada salah dan suka memperhatikan kalian maupun mencari tahu. Karena aku ingin bisa memahami kalian lebih.